Selasa, 06 Mei 2014

Pengembang Ini Sumringah Harga Rumah Subsidi Naik 30%


http://images.detik.com/content/2014/05/07/1016/173014_rumahcetak5.jpg
Jakarta -Kenaikan harga rumah bersubsidi hingga 30%-40% disambut gembira pengembang di daerah. Misalnya di Jawa Timur, harga rumah subsidi sudah naik dari Rp 88 juta jadi Rp 115 juta atau naik 30%.

Salah satunya pengembang rumah cetak di Probolinggo Jawa Timur, Abdullah Agus Salim yang awalnya menjual rumah subsidi Rp 88 juta mengaku sumringah dengan adanya ketentuan ini. Ia siap menjual rumah dengan harga baru yaitu Rp 115 juta.

"Ini justru yang saya tunggu, kalau benar saya mau naikkan harga. Saya bisa geber penjualan," kata Agus kepada detikFinance

Hingga kini, Agus telah menjual 126 unit rumah cetak di Sukodadi Indah, Paiton Probolinggo. Target selanjutnya, ia akan kembali membangun 170 unit rumah baru.

Rumah cetak adalah inovasi jenis rumah yang diciptakan oleh Umar Sumadi, pria asal Palembang. Kelebihannya, selain bisa menekan biaya produksi, waktu pengerjaan rumah ini membutuhkan waktu yang sangat singkat, berbeda dengan rumah bata biasa.

"Saya belajar dari Pak Umar, saya orang yang pertama membangun rumah cetak ini di Jawa Timur," lanjut Agus.

Bedanya dengan pembangunan rumah biasa, rumah cetak tidak memerlukan batu bata sama sekali. Materialnya hanya berupa rangka, pasir berbagai ukuran dan semen. Rumah ini juga diklaim tahan gempa dan kuat.
"5 kali lebih kuat dari rumah bata berdasarkan hasil uji laboratorium di Pusat Penelitian Permukiman di Bandung," katanya.

Beberapa waktu lalu Kementerian Perumahan Malaysia melongkok ke Jawa Timur untuk melihat bagaimana konsep pembangunan rumah cetak ini. Rencananya, konsep tersebut juga akan diaplikasikan di Malaysia.

"Itu deal-deal-annya dengan Pak Umar. Mereka mau supply itu untuk di sana," katanya

Rumah cetak tersebut dinilai cocok untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Saat ini, rumah cetak tersebut sudah dibangun di beberapa daerah di Sumatera seperti Palembang, Aceh, Nias. Juga tersebar di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan serta Jakarta. "Saya mau share ke teman-teman pengembang lain," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar