Rabu, 19 Maret 2014

Benarkah Harga Rumah yang Melambung Membuat Pengembang Kaya Raya?

http://images.detik.com/content/2014/03/05/1016/122155_properti.jpeg
Jakarta -Harga properti yang terus melambung membuat para pengembang meraup untung besar. Benarkah?

Ketua Umum REI, Eddy Hussy menjelaskan keuntungan yang di dapat itu nantinya akan digunakan untuk membeli tanah lagi. Jika harga properti tidak dinaikkan maka para pengembang tidak bisa beli tanah lagi karena harganya yang juga terus naik.

"Kalau nggak dinaikkan tidak bisa usaha lagi. Keuntungan itu sangat relatif, para pengusaha itu sangat bergantung dengan pasar," kata Eddy dalam acara Diskusi Property di Kopitiam Intiland, Jakarta (5/3/2014).

Eddy memberikan contoh perumahan rakyat untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang harga rumahnya dipatok oleh pemerintah. Hal ini membuat pengembang harus mencari lokasi lain yang harga tanah lebih murah setelah melakukan pembangunan di lokasi tersebut.

Karena saat pengembang bangun perumahan maka harga tanah di lokasi tersebut otomatis akan naik sehingga pengembang harus cari lokasi lain yang lebih murah.

"Untung properti besar sekali, tapi kita harus belanja lagi dari situ. Perusahaan yang bangun rumah murah, mereka punya konsep pembangunan sudah tidak mungkin bangun di lokasi itu, dia akan bangun lebih jauh dari situ, karena dia bangun harga tanah disitu akan naik. Sehingga tidak bisa bangun lagi karena harga dipatok pemerintah," tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Pembiayaan dan Perbankan REI, Preadi Ekarto yang menjelaskan komposisi dari harga properti itu 50% untuk bangunan dan 50% sisanya yakni tanah dan fasilitas yang ada di rumah. Maka keuntungan yang didapat tidak besar, justru yang diuntungkan adalah konsumen karena harga properti miliknya akan terus naik.

"Kalau kita beli tanah kita bangun rumah, harga jual bangunan luas dan fasilitas. Bangunan itu 50% tanah dan fasilitas 50%. Untung paling cuma 20%. Untuk untung developer 300% nggak mungkin, yang untung anda yang beli, beli Rp 100 juta trus sampingnya dibangun mal jadi naik harganya," imbuhnya.
(dru/dru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar