Rabu, 12 Maret 2014

Pajak Bumi dan Bangunan Naik 100%, Pensiunan Guru di DKI Protes

http://images.detik.com/content/2014/03/10/1016/111045_uang.jpeg
Jakarta -Seorang ibu Pensiunan Guru yang tinggal di Pejaten, Jakarta Selatan, mengeluh karena Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) periode 2014 yang harus dibayar naik sangat tinggi. Saat ini PBB yang harus dibayarkan mencapai Rp 67 juta.

Nasser Djawas, yang merupakan putra dari pemilik tanah menjelaskan bahwa sudah sejak 5 tahun yang lalu PBB yang harus dibayarkan mengalami kenaikan padahal nilai jual objek pajak (NJOP) tidak mengalami kenaikan. Setelah ada kenaikan NJOP pada tahun ini PBB yang harus dibayar naik 2 kali lipat menjadi Rp 67 juta dari sebelumnya Rp 32 juta.

"Sangat keberatan ibu saya sudah tinggal di sini selama 30 tahun. Sudah sejak 5 tahun terakhir PBB selalu naik meskipun NJOP tidak naik. Saya sudah PBB tahun lalu Rp 32 juta, tapi karena ibu saya Pensiunan Guru ada keringanan sehingga jadi Rp 26 juta. Tahun ini ada kenaikan PBB menjadi Rp 67 juta," katanya kepada detikFinance yang dikutip Senin (10/3/2014).

Nasser yang merupakan karyawan swasta ini menjelaskan bahwa luas tanah orang tuanya yang ada di daerah Pejaten Jakarta Selatan itu memiliki luas 1.800 m2 dengan NJOP saat ini mencapai Rp 14 juta/ m2.

"Ini tanah warisan, sudah tinggal selama 30 tahun di sini, luas tanah 1.800 m2, dimana 400 m2 adalah bangunan rumah, NJOP pada tahun lalu itu per meter Rp 7 juta, sekarang sudah naik dua kali lipat Rp 14 juta," katanya.

Nasser mengetahui alasan kenaikan NJOP ini, namun menurutnya kenaikan NJOP ini tidak bisa langsung dinaikkan secara drastis namun harus dinaikkan secara betahap agar tidak memberatkan masyarakat Jakarta.

"Saya tahu katanya sudah 4 tahun NJOP tidak naik makanya pemerintah menaikan itu, harusnya pemerintah tidak bisa seperti itu tapi menaikan NJOP secara bertahap," katanya.

Dengan adanya kenaikan NJOP, ia menjelaskan bahwa mau tidak mau harus membayar pajak PBB, karena selama ini Nasser selalu membayar pajak PBB setiap tahunnya meskipun terus mengalami kenaikan.

Ia mengaku ada keuntungan dengan naiknya harga tanah ini yaitu kenaikan harga jual propertinya, namun menurutnya siapa yang akan mau beli tanah jika harganya terus mengalami kenaikan.

"Mau nggak mau harus bayar, tapi lihat dulu besok. Kalau harga tanah naik terus, orang yang mau beli juga siapa dan untuk apa," tanyanya.
(hen/dru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar