Minggu, 23 Maret 2014

Kisah Pengusaha Hotel Syariah yang Bisnisnya Makin Moncer


http://images.detik.com/content/2014/03/24/1016/sofyan.jpgFoto: Riyanto Sofyan (Dewi-detikFinance)
Jakarta -Bisnis hotel syariah di Indonesia rupanya mulai menggeliat. Masyarakat disajikan berbagai pilihan untuk bisa beristirahat atau pun melakukan pertemuan bisnis di sebuah hotel, salah satunya di hotel syariah.

Riyanto Sofyan, pemilik yang juga Komisaris Utama Hotel Sofyan berkisah, sejak memutuskan menjadikan hotelnya sebagai hotel syariah, berbagai keberuntungan mulai berpihak padanya. Tidak hanya tingkat okupansi (isian kamar hotel) yang terus meningkat, namun Hotel Sofyan kian dikenal masyarakat luas.

"Angka penjualan meningkat. Tingkat okupansi rata-rata mencapai 70-80%," ujar Riyanto saat berbincang bersama detikFinance di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Di tahun 1989, ia bersama ayahnya Sofyan Ponda mendirikan PT Sofyan Hotels. Namun, sejak tahun 1992, ia fokus pada konsep baru yaitu menjadikan Sofyan Hotel sebagai hotel syariah. Keputusannya ini tak lain untuk menjadikan bisnisnya menjadi lebih berkah.

"Setelah itu, di hotel kita tidak mengadakan bar lagi, nggak ada lagi, kita tutup bar dan saat itu penjualan justru naik 19%, tutup diskotik penjualan juga malah naik 13%. Sebenarnya masalahnya itu ternyata paradigma. Orang masih banyak mikir kalau hotel itu harus ada kesan hura-hura dan segala macam padahal tidak," terang dia.

Terbukti menurutnya, dengan pengembangan hotel syariah ini pihaknya sudah mampu mengepakkan bisnisnya hingga memiliki total 17 hotel syariah di Indonesia. 8 hotel sudah beroperasi sementara 7 hotel masih akan digarap yang diperkirakan bakal selesai dalam 5 tahun mendatang.

Luas Hotel Sofyan Betawi Jakarta di daerah Menteng sendiri mencapai 2000 hektar dengan total kamar 90 unit dan 5 lantai dan tersedia ballroom yang mampu menampung 400 orang, sementara di Tebet luas tanahnya mencapai 2.700 hektar dengan 101 kamar dan 2 lantai, masing-masing hotel ini merupakan bintang 
"Hotel Sofyan total ada 17 tapi baru 8 yang beroperasi, ada di Padang, Lampung, Bogor, Jakarta ada 2 di Menteng sama Tebet, dan terbesar di Semarang. Itu 142 kamar dengan ballroom 700-800 orang. 5 lantai. Bintang 3 tarifnya Rp 450 ribu per malam. Yang di Jakarta juga bintang 3 sekitar RP 500-600 ribu per malam. Yang bintang 5 nanti di Lombok sama Makassar. Nanti tarifnya sekitar Rp 750-800 ribu per malam," papar dia.

Riyanto menyebutkan, untuk mengembangkan 8 hotelnya tersebut, pihaknya telah merogoh kocek hingga Rp 400 miliar. Sedangkan untuk pembangunan selanjutnya, ia telah menargetkan untuk bisa mendapatkan pendanaan dari investor baru sedikitnya mencapai Rp 300 miliar.

"Cari pendanaan lewat investor dan kita juga mikir beberapa alternatif seperti rights issue atau pinjaman bank syariah. Total investasi yang sudah beroperasi sekitar Rp 400 miliar. Yang mau dioperasikan kebutuhan dana Rp 300 miliar. Sudah ada tanah tinggal pembangunan," jelas dia.

Dia menambahkan, hotel syariah ini pasarnya cukup luas, bukan saja untuk kalangan muslim namun juga non muslim. Saat ini, kata dia, sedikitnya sudah ada 25 hotel syariah di Indonesia, sementara ada sekitar 100-200 hotel di Indonesia yang mauk kategori syariah namun belum mendapatkan sertifikasi syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kalau hotel bersertifikat halal sudah ada 25. Saya melihat sudah banyak potensi hotel syariah, saya lihat ada 100-200 hotel di seluruh Indonesia tapi belum disertifikasi. Non muslim bisa masuk karena itu yang saya bilang tadi justru memperluas pasar jadi bukan mempersempit pasar," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar