Senin, 28 April 2014

Ini Alasan Pemerintah akan Cabut Subsidi Rumah Tapak


http://images.detik.com/content/2014/05/07/1016/135302_rumahsubsidi.jpeg
Jakarta -Pemerintah akan menghentikan subsidi bunga kredit rumah tapak mulai 1 April 2015. Namun subsidi untuk rumah susun sederhana milik (Rusunami) tetap dilanjutkan, kenapa?

Direktur Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan (Kemenpera) Sri Hartoyo mengatakan kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan rusun lebih banyak di pusat-pusat kota. Alasannya ketersediaan lahan semakin menipis dan harganya terus melonjak.

"Diarahkan untuk rusun, karena sekarang tanah semakin terbatas, harga semakin mahal, kalau harganya murah itu jauh dari tempat kerja, sehingga mendorong rusun itu biar dekat rumah dan tempat kerja," kata Sri saat ditemui detikFinance di kantor Kementerian Perumahan Rakyat, Jalan Raden Saleh.

Selain agar dekat ke tempat kerja, Sri menjelaskan,banyak terjadi konversi lahan produktif seperti lahan pertanian dan perkebunan dibangun perumahan. Pembangunan perumahan tapak jelas memakan lahan lebih banyak ketimbang rumah susun.

"Biasanya harga tanah dengan tempat kerja itu itu mahal, kalau rusun bisa ngirit. Sekarang ini kecenderungannya lahan produktif dipakai untuk pemukiman perumahan, ini agar tidak terjadi konversi lahan produktif. Yang jelas, agar rumah itu semakin tidak menjauh dari perkotaan," katanya.

Ia menilai, ke depan, masyarakat Indonesia harus semakin maju, dan realistis dengan kenyataan bahwa harga tanah untuk perumahan semakin mahal, sehingga pasokan untuk rumah tapak terus menurun.

"Ini kan yang namanya kita harus tetap maju terus realistis dengan kenyataan, tanah semakin sulit. Itu rumah semakin tersebar di seluruh wilayah," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar