Jumat, 18 April 2014

Penjualan Kondominium di Jakarta Naik 50%

Jakarta -Pasar kondominium atau apartemen milik di Jakarta pada awal tahun tercatat mengalami kenaikan tajam khususnya segmen menengah. Meskipun secara keseluruhan tren pasar properti di triwulan I-2014 menurun akibat pelemahan ekonomi.

Penjualan unit kondominium di Jakarta sepanjang Januari-Maret 2014 mengalami kenaikan dibanding periode triwulan IV-2013 (q to q). Penjualan kondominium di pasar primer (produk baru) mencapai sekitar 3.350 unit atau naik hampir 50%.

Head of Residential Jones Lang LaSalle Luke Rowe mengatakan meningkatnya volume penjualan kondominium dalam kondisi pasar melemah seperti belakangan karena tingginya peluncuran produk kondominium baru oleh pengembang.

"Padahal kondisi pasar begini, suku bunga tinggi, kondominium penjualan masih tinggi, ini karena faktor peluncuran proyek baru, demand masih tinggi," ujar dia saat acara Quarterly Media Briefing di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Menurut Luke, lebih dari 4.100 unit kondominium dari sekitar 7 proyek baru diluncurkan oleh pengembang di Jakarta antara Januari-Maret 2014. Kebanyakan menyasar ke segmen kelas menengah mencapai 90% dan sisanya sekitar 10% menyasar ke segmen kelas atas.

"Jumlah kondominium di Jakarta 91.000 unit sampai dengan akhir Maret. 2012-2013 rata-rata penjualan sekitar 4.000 unit, sementara di periode launching periode Januari-Maret 2014 yang 4.100 unit," katanya.

Sementara itu, Head of Strategic Consulting Jones Lang LaSalle Vivin Harsanto mengatakan untuk harga kondominium segmen bawah rata-rata 11-15 juta per meter, menengah Rp 17-22 juta per meter, atas Rp 25-30 juta per meter, dan segmen kondominium mewah di atas Rp 35 juta per meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar